Manajemen Risiko: 5. Average

Kamis, 30 Mei 2013 | Label: | 0 komentar |

Dalam setiap transaksi valuta asing, indeks saham dan komoditas selalu ada risiko, yaitu ketika harga bergerak tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Satu hal yang sangat penting adalah apa yang kita lakukan ketika hal tersebut terjadi.
Ada banyak teknik yang bisa kita lakukan jika kita menghadapi potensi kerugian. Teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut :

5. Average

Strategi Average adalah melakukan transaksi baru yang sama persis dengan transaksi lama jika harga bergerak berlawanan arah. Strategi ini membutuhkan ekuiti yang cukup kuat karena tidak seorang pun tahu sampai kapan harga akan berlawanan arah dengan posisi yang kita miliki. Strategi ini bisa mendatangkan keuntungan yang sangat besar jika harga bergerak kembali mendekati posisi awal kita.
Sebagai contoh, Average Buy, kita memiliki posisi buy GBPUSD di 1.6000 sebesar 1 lot. Ketika harga berubah turun menjadi 1.5950, maka kita melakukan posisi baru buy GBPUSD di 1.5950 sebesar 1 lot. Total semua transaksi terbuka kita adalah 2 lot. Jika harga bergerak kembali ke harga 1.6000, maka kita mendapatkan keuntungan sebesar 50 pips. Yaitu dari transaksi buy GBPUSD 1 lot di 1.5950. jika harga bergerak naik terus di atas harga 1.6000, maka kita mendapatkan keuntungan yang sangat besar.
Average Buy
Gambar 5.1. Average Buy

Jika kita ingin menggunakan strategi ini, maka yang perlu diingat adalah jika harga bergerak turun di harga 1.5900. kita akan mengalami potensi kerugian sebesar 150 pips. Rinciannya didapat dari kerugian buy GBPUSD di 1.6000 sebesar 100 pips dan kerugian buy GBPUSD di 1.5950 sebesar 50 pips.
Begitu juga sebaliknya, Average Sell, jika kita memiliki posisi sell GBPUSD di 1.6000 sebesar 1 lot. Ketika harga berubah naik menjadi 1.6050, maka kita melakukan posisi baru sell GBPUSD di 1.6050 sebesar 1 lot. Total semua transaksi terbuka kita adalah 2 lot. Jika harga bergerak kembali ke harga 1.6000, maka kita mendapatkan keuntungan sebesar 50 pips. Yaitu dari transaksi sell GBPUSD 1 lot di 1.6050. jika harga bergerak turun terus di bawah harga 1.6000, maka kita mendapatkan keuntungan yang sangat besar pula.
Average Sell
Gambar 5.2. Average Sell


Sumber: “Step by Step Forex Trading” Oleh: Joko Salim, S.Kom, SE, CFP

Manajemen Risiko: 3. Cut and Switch

| Label: | 0 komentar |

Dalam setiap transaksi valuta asing, indeks saham dan komoditas selalu ada risiko, yaitu ketika harga bergerak tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Satu hal yang sangat penting adalah apa yang kita lakukan ketika hal tersebut terjadi.
Ada banyak teknik yang bisa kita lakukan jika kita menghadapi potensi kerugian. Teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut :

3. Cut and Switch

Strategi Cut and Switch adalah strategi untuk menerima kekalahan sekaligus membuka posisi transaksi yang baru dengan harapan untuk mendapatkan profit yang bisa menutup kerugian yang kita alami sebelumnya.
Sebagai contoh, kita memiliki posisi buy GBPUSD di harga 1.6000 dan ternyata harga turun hingga ke 1.5950, maka kita akan segera menutup transaksi kita dan membuka posisi transaksi baru dengan posisi yang berlawanan.
Kita akan menutup transaksi beli yang kita miliki dengan posisi jual di 1.5950, artinya kita mengalami kerugian sebesar 50 pips. Namun, pada saat yang sama kita juga akan membuka transaksi baru, yaitu transaksi jual di harga 1.5950 dan mengharapkan harga turun sehingga bisa mendapatkan profit.
Cut and Switch Posisi Buy ke Sell
Gambar 3.1. Cut and Switch Posisi Buy ke Sell

Begitu juga sebaliknya, jika kita memiliki posisi sell GBPUSD di harga 1.6000 dan ternyata harga naik hingga ke 1.6050, maka kita akan segera menutup transaksi kita dan membuka posisi transaksi baru dengan posisi yang berlawanan.
Kita akan menutup transaksi jual yang kita miliki dengan posisi beli di 1.6050, artinya kita mengalami kerugian sebesar 50 pips. Namun, pada saat yang sama kita juga akan membuka transaksi baru, yaitu transaksi beli di harga 1.6050 dan mengharapkan harga naik sehingga bisa mendapatkan profit.
Cut and Switch Posisi Sell ke Buy
Gambar 3.2. Cut and Switch Posisi Sell ke Buy



Sumber: “Step by Step Forex Trading” Oleh: Joko Salim, S.Kom, SE, CFP

Manajemen Risiko: 2. Cut Loss

| Label: | 0 komentar |

Dalam setiap transaksi valuta asing, indeks saham dan komoditas selalu ada risiko, yaitu ketika harga bergerak tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Satu hal yang sangat penting adalah apa yang kita lakukan ketika hal tersebut terjadi.
Ada banyak teknik yang bisa kita lakukan jika kita menghadapi potensi kerugian. Teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut :

2.Cut Loss

Strategi Cut Loss adalah strategi menerima kekalahan dalam batas tertentu. Artinya, ketika harga bergerak beberapa pips berlawanan arah dengan posisi yang kita ambil, maka kita dengan cepat mengakhiri transaksi tersebut dan menerima kekalahan.
Contoh jika kita memiliki posisi buy GBPUSD di 1.6000 dan harga saat ini 1.5950, maka kita segera melakukan posisi sell liquid untuk menutup posisi transaksi kita. Jika kita mendapatkan harga jual di harga 1.5950, maka kita menerima kerugian sebesar 50 pips.
Cut Loss Posisi Buy
Gambar 2.1. Cut Loss Posisi Buy

Begitu juga sebaliknya, jika kita memiliki posisi Sell GBPUSD di 1.6000 dan harga saat ini 1.6050, maka kita segera melakukan posisi Buy liquid untuk menutup posisi transaksi kita. Jika kita mendapatkan harga beli di harga 1.6050, maka kita menerima kerugian sebesar 50 pips.
Cut Loss Posisi Sell
Gambar 2.2. Cut Loss Posisi Sell


Sumber: “Step by Step Forex Trading” Oleh: Joko Salim, S.Kom, SE, CFP

Manajemen Risiko: 4. Hedging

| Label: | 0 komentar |

Dalam setiap transaksi valuta asing, indeks saham dan komoditas selalu ada risiko, yaitu ketika harga bergerak tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Satu hal yang sangat penting adalah apa yang kita lakukan ketika hal tersebut terjadi.
Ada banyak teknik yang bisa kita lakukan jika kita menghadapi potensi kerugian. Teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut :

4. Hedging

Strategi Hedging adalah strategi kuncian yang artinya jika harga bergerak berlawanan dengan arah posisi yang kita miliki, maka kita segera membuka posisi baru yang berlawanan dengan posisi awal. Jika pertama kali kita memiliki posisi buy, maka kita akan melakukan transaksi sell yang baru tanpa menutup posisi buy yang kita miliki.
Begitu juga sebaliknya, jika kita memiliki posisi sell, maka kita akan melakukan posisi transaksi buy tanpa menutup posisi transaksi sell yang sudah kita miliki.
Contoh, kita punya posisi buy GBPUSD di 1.6000, maka ketika harga menyentuh di 1.5950, maka kita akan melakukan transaksi sell baru di harga tersebut. Sehingga kita mempunyai dua harga transaksi yang terbuka.
Strategi Hedging Buy dengan Sell
Gambar 4.1. Hedging Buy dengan Sell

Begitu juga sebaliknya, jika kita punya posisi sell GBPUSD di 1.6000, maka ketika harga menyentuh di 1.6050 kita akan melakukan transaksi buy baru di harga tersebut. Sehingga kita mempunyai dua harga transaksi yang terbuka. Jika hal itu terjadi, maka kemanapun harga yang dibawa, kita hanya menderita kerugian sebesar 50 pips.
Strategi Hedging Sell dengan Buy
Gambar 4.2. Hedging Sell dengan Buy


Sumber: “Step by Step Forex Trading” Oleh: Joko Salim, S.Kom, SE, CFP

Rising Three: Pola Candle Trio Lanjutan

| Label: | 0 komentar |

Kebalikan dari pola Falling Three adalah Rising Three. Pedagang akan ramai dan mulai melikuidasi posisi buy mereka jika melihat Candle A dan bearish spintop karena sudah terbentuk bearish harami.
Pola Candle Rising Three

Setelah pedagang melihat dua spintop berikutnya, yaitu spintop ketiga, harga close masih di atas harga open Candle A, mereka akan bersiap untuk mengambil posisi buy lagi. Konfirmasi pola ini adalah Candle B, yaitu harga close berada di atas harga close Candle A.
Secara psikologis, jika terbentuk pola candle seperti di atas maka harga akan terus bergerak ke atas.

Contoh pola Rising Three pada transaksi:
Contoh pola Rising Three pada transaksi


Sumber: "Scalping The Art Of Science: Cara Dahsyat Mengeruk Keuntungan dari Pasar Uang" Oleh Abe Layman.

Manajemen Risiko: 1. Strategi Bertahan

| Label: | 0 komentar |

Dalam setiap transaksi valuta asing, indeks saham dan komoditas selalu ada risiko, yaitu ketika harga bergerak tidak sesuai dengan apa yang kita harapkan. Satu hal yang sangat penting adalah apa yang kita lakukan ketika hal tersebut terjadi.
Ada banyak teknik yang bisa kita lakukan jika kita menghadapi potensi kerugian. Teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut :

1. Strategi Bertahan

Strategi bertahan adalah membiarkan posisi transaksi kita yang sedang merugi tanpa bertindak apa-apa. Hal ini dapat dilakukan jika kita memiliki ekuiti yang sangat besar karena kita tidak tahu seberapa besar dan seberapa lama kita mengalami potensi kerugian ini.
Jangan sekali-sekali mengambil strategi ini jika dana kita pas-pasan. Banyak sekali orang yang bangkrut karena menggunakan strategi ini. Jauh lebih baik jika kita mau menerima kekalahan dan berkonsentrasi untuk mengambil transaksi yang baru lagi.
Sebagai contoh, kita membuka posisi Sell GBPUSD di 1.6000, ketika harga saat ini 1.6100, maka kita sekarang mengalami potensi kerugian sebesar 100 pips namun kita tidak melakukan apa-apa dan berharap harga akan kembali turun ke posisi 1.6000 bahkan lebih rendah lagi sehingga kita bisa mendapatkan profit.
Strategi Bertahan Posisi Sell
Gambar 1.1. Strategi Bertahan Posisi Sell

Begitu juga sebaliknya, jika kita membuka posisi Buy GBPUSD di 1.6000, ketika harga saat ini 1.5900, maka kita sekarang mengalami potensi kerugian sebesar 100 pips namun kita tidak melakukan apa-apa dan berharap harga akan kembali naik ke posisi 1.6000 bahkan lebih tinggi lagi sehingga kita bisa mendapatkan profit.
Strategi Bertahan Posisi Buy
Gambar 1.2. Strategi Bertahan Posisi Buy


Sumber: “Step by Step Forex Trading” Oleh: Joko Salim, S.Kom, SE, CFP

Advancing Soldiers: Pola Candle Duo Lanjutan

| Label: | 0 komentar |

Advancing Soldiers adalah pola kelanjutan yang mempunyai total empat candle.
Pola Candle Advancing Soldiers

Candle pertama panjang seperti Marubozu, tetapi dengan shadow atas dan bawah. Diikuti dengan spintop, ingat pada pembahasan Pola Harami.
Sebenarnya jika melihat dua candle seperti ini, pola Harami sudah terbentuk. Candle ketiga adalah spintop dan terakhir, sebagai konfirmasi ada candle yang mirip candle pertama.
Jika semua candle yang terbentuk memiliki pola empat candle seperti penjelasan tersebut, maka pola tersebut dinamakan Advancing Soldiers.

Contoh Pola Bullish Advancing Soldiers :
Contoh Pola Bullish Advancing Soldiers

Contoh Pola Bearish Advancing Soldiers:
Contoh Pola Bearish Advancing Soldiers
 

Falling Three: Pola Candle Trio Lanjutan

| Label: | 0 komentar |

Kejadian ini berlaku jika pasar sedang mengalami penurunan harga dan terbentuk satu bearish body yang cukup panjang, Candle A. Setelah itu ada spintop. Kedua candle ini dikenal dengan bullish harami.
Selanjutnya diikuti dengan spintop yang bisa berwarna bearish atau bullish. Spintop ketiga adalah bullish dengan harga close sejajar dengan harga open Candle A. Candle selanjutnya adalah penentuan pola Falling Three. Candle B adalah candle bearish yang cukup panjang dan harga close harus berada di bawah harga close Candle A.
Jika terbentuk pola lima candle tersebut, maka harga akan berlanjut ke bawah.
Pola Candle Falling Three

Contoh pola Falling Three pada transaksi :
Contoh Pola Candle Falling Three Pada Transaksi

Sumber: "Scalping The Art Of Science: Cara Dahsyat Mengeruk Keuntungan dari Pasar Uang" Oleh Abe Layman.
 

Pola Candle Trio yang Unik dan Signifikan

| Label: | 0 komentar |

Salah satu pola candle Trio yang Unik dan signifikan adalah Tri Star Doji. Ada dua Tri Star Doji, yaitu Bearish Tri Star Doji dan Bullish Tri Star Doji, seperti pada gambar di bawah ini.
Bullish Tri Star Doji     Bearish Tri Star Doji

Pola ini jarang terbentuk, sehingga jika terbentuk, pengaruh terhadap pasar akan sangat signifikan. Seringkali, setelah terbentuk Tri Star Doji, harga akan berbalik arah 100% dari tren sebelumnya.

Contoh Pola Bearish Tri Star Doji pada transaksi:
Contoh Pola Bearish Tri Star Doji

Chart di atas adalah Chart AUDUSD Hourly menunjukkan pola Bearish Tri Star Doji.

Contoh Pola Bullish Tri Star Doji pada transaksi:
Contoh pola Bullish Tri Star Doji

Chart di atas adalah Chart GBPUSD Hourly menunjukkan pola Bullish Tri Star Doji.

Sumber: "Scalping The Art Of Science: Cara Dahsyat Mengeruk Keuntungan dari Pasar Uang" Oleh Abe Layman.

Fibonacci Retracement

| Label: | 0 komentar |

Rasio Fibonacci pada awalnya ditemukan oleh seorang ahli matematika asal Italia bernama Leonardo Pisano (1175 – 1250). Dia menemukan sebuah deret angka sederhana yang secara ajaib mampu menjelaskan pergerakan-pergerakan dan pertumbuhan yang muncul secara acak di alam semesta dalam hal persentase tingkat perkembangan.
Deret tersebut tersusun sebagai berikut : 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, 34, 55, 89, 144, 233, ... dan seterusnya. Deret angka ini diawali dengan angka 1, kemudian dilanjutkan dengan angka 1. Penjumlahan dari kedua angka tersebut menghasilkan angka 2. Lalu angka 2 ditambah dengan angka sebelumnya (1+2) menghasilkan deret angka selanjutnya yaitu 3. Angka 2+3 menghasilkan angka berikutnya, yaitu 5. Angka 3+5 menghasilkan angka berikutnya, yaitu 8 dan seterusnya.
Coba perhatikan Gambar Fibonacci Retracement di bawah ini :

Fibonacci Retracement
Gambar 1. Fibonacci Retracement

Pada gambar tersebut terlihat garis-garis Fobonacci Retracement, yaitu :
  • Level 0 atau disebut level 0%
  • Level 0,236 atau disebut level 23,6%
  • Level 0,382 atau disebut level 38,2%
  • Level 0,500 atau disebut level 50%
  • Level 0,618 atau disebut level 61,8%
  • Level 1,000 atau disebut level 100%

Kita sebagai seorang trader tentunya bertanya-tanya. Dari manakah angka-angka persentase tersebut muncul? Persentase angka tersebut muncul berawal dari Deret angka ajaib yang kemudian memunculkan rasio ajaib.
Rasio yang didapat dari pembagian sebuah angka deret pada Fibonacci dengan angka berikutnya :
  • 13 : 21 = 0,619
  • 21 : 34 = 0,618
  • 34 : 55 = 0,618
  • 55 : 89 = 0,618
  • 89 : 144 = 0,618
  • 144 : 233 = 0,618 dan seterusnya...
Dari sini ditemukan bahwa angka rasio Fibonacci adalah 0,618 atau 61,8%.

Berikutnya adalah membagi sebuah angka deret Fibonacci dengan dua angka berikutnya:
  • 13 : 34 = 0,382
  • 21 : 55 = 0,382
  • 34 : 89 = 0,382
  • 55 : 144 = 0,382
  • 89 : 233 = 0,382 dan seterusnya...
Dari sini ditemukan bahwa angka rasio Fibonacci adalah 0,382 atau 38,2%.

Berikutnya adalah membagi sebuah angka deret Fibonacci dengan tiga angka berikutnya:
  • 13 : 55 = 0,236
  • 21 : 89 = 0,236
  • 34 : 144 = 0,236
  • 55 : 233 = 0,236 dan seterusnya...
Dari sini ditemukan bahwa angka rasio Fibonacci adalah 0,236 atau 23,6%.

Para Trader biasanya menggunakan rasio Fibonacci Retracement level untuk menetapkan support dan resistance. Para Trader menggunakannya untuk mengambil kesempatan buy on dip (beli saat harga turun) pada tren naik atau sell on high (jual saat harga naik) pada tren turun.


Sumber: “Cara Mudah dan Cepat Forex Online Trading. Hindari 5 Kesalahan, Mainkan 5 Strategi Profit.” Oleh: Hiqmad M. Pilliangsani.

Fractals: Indikator Sederhana dan Serbaguna

| Label: | 0 komentar |

Indikator yang tergolong indikator yang sederhana dan serbaguna ini pertama kali diperkenalkan oleh Bill Williams. Fractal dapat dipakai sendiri atau dikombinasikan dengan indikator lain. Bisa digabungkan dengan Indikator Alligator, Moving Average dan Stochastic Oscillator.
Tapi, dalam penggunaan indikator Fractal ini tetap kita harus memperhatikan tren, Support dan Resistance.

Indikator Fractal
Gambar 1. Indikator Fractal

Penjelasan dari gambar di atas adalah jika candlestick mempunyai harga tertinggi diapit oleh minimal dua candlestick berharga lebih rendah, maka SELL Fractal. Begitu juga sebaliknya, jika candlestick mempunyai harga terendah diapit oleh minimal dua candlestick berharga lebih tinggi, maka BUY Fractal.
Bagi yang baru menggunakan Fractal, dalam melakukan open position buy/sell alangkah baiknya harus tetap memperhatikan tren yang terjadi. Apabila tanda Fractal berlawanan dengan tren, maka kita sebaiknya jangan mengambil posisi.
Cara Setting Sinyal Fractal pada Metatrader adalah :
Klik Insert – Indikator – Bill Williams – Fractals
Cara Setting Fractal
Gambar 2. Cara Setting Fractal

Fractal Parameter
Gambar 3. Fractal Parameter

Contoh aplikasi indikator Fractal pada Metatrader :
Contoh Aplikasi Fractal
Gambar 4. Contoh Aplikasi Fractal
 

Analisa Fundamental dan Penjelasannya

| Label: | 0 komentar |

Selain menggunakan Analisa Teknikal dalam menganalisa pergerakan harga market, kita juga bisa menggunakan Analisa Fundamental. Analisa Fundamental merupakan data keuangan dan ekonomi yang memiliki pengaruh secara global dalam pergerakan harga.
Berikut ini adalah beberapa contoh Analisa Fundamental beserta dengan penjelasannya :

1. Interest Rate Adalah suku bunga. Perubahan terhadap suku bunga dalam jangka pendek memberikan pengaruh yang sangat cepat dan efektif untuk melemahkan atau menguatkan suatu mata uang.
2. Inflasi Peningkatan harga yang terjadi secara terus-menerus. Secara teori, jika inflasi suatu negara naik, maka akan mengakibatkan melemahnya mata uang suatu negara.
3. Consumer Price Index (CPI) Adalah mengukur rata-rata perubahan harga yang dibayarkan oleh konsumen (dalam rata-rata) untuk sekelompok barang dan jasa tertentu. CPI bisa juga disebut Inflasi. Jika Inflasi naik, maka akan berdampak pada naiknya suku bunga.
4. Export / Import Prices Harga Ekspor/Impor berguna untuk mengindikasikan tekanan inflasi dan perubahan kurs mata uang. Harga-harga Impor yang tidak diperhatikan oleh para pelaku pasar contohnya adalah harga minyak. Sedangkan harga-harga ekspor yang tidak diperhatikan contohnya adalah sektor Pertanian. Kedua komponen tersebut terlalu fluktuatif. Mudah naik atau turun tanpa ada korelasi dengan kurs.
5. HICP Merupakan indikator inflasi yang dipakai oleh European Central Bank (ECB) / Bank Sentral Eropa.
6. Producer Price Index (PPI) Adalah sekumpulan indeks yang menghitung tingkat perubahan harga jual barang dan jasa pada waktu tertentu yang diterima oleh produsen domestik.
7. Exchange Rate Adalah nilai perbandingan atau bisa juga disebut nilai tukar antara suatu mata uang terhadap mata uang lainnya.
8. Average Hourly Earnings Growth Tingkat pertumbuhan antara tingkat rata-rata per jam dalam satu bulan dengan tingkat pertumbuhan upah. Sehingga dapat pula dijadikan indikator inflasi. Pertumbuhan tingkat per tahunnya juga perlu disimak untuk memberikan gambaran tren jangka panjang.
9. Current Account Selisih antara total ekspor dan impor barang dan jasa. Merupakan bagian dari Neraca Perdagangan. Dalam perhitungannya, Current Account tidak mencakup transaksi aset finansial dan kewajiban (hutang). Data ini merupakan indikator tren perdagangan luar negeri.
10. Federal Open Market Committee (FOMC) Lembaga ini adalah bagian dari Federal Reserve (Bank Sentral Amerika) yang menetapkan kebijakan tingkat suku bunga dan kredit. FOMC merupakan lembaga pembuat kebijakan yang paling penting dalam sistem Federal Reserve.
11. Gross Domestic Product (GDP) Mengukur tingkat nilai barang-barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu negara. GDP terdiri dari empat komponen, yaitu : tingkat konsumsi, investasi, pembelian-pembelian oleh pemerintah dan total bersih ekspor.
12. Industrial Production Adalah data bulanan yang mengukur total produksi dari seluruh pabrik, pertambangan dan perusahaan pelayanan publik (listrik, air, gas, transportasi).
13. M4 – Money Supply Adalah data yang menghitung jumlah uang yang beredar dalam suatu perekonomian. Merupakan jumlah dari:
  • Uang yang beredar dalam bentuk koin maupun kertas.
  • Pinjaman dari bank kepada pihak lain.
  • Uang yang dipinjam oleh pemerintah.
14. Non-Farm Payrolls Adalah Jumlah tenaga kerja dari sektor non pertanian yang bekerja baik full time atau part time yang mendapat upah/gaji resmi lebih dari 500 perusahaan swasta atau publik.
15. Retail Sales Adalah data yang menghitung total penerimaan toko-toko ritel, tanpa memasukkan komponen-komponen pengeluaran untuk sektor jasa di dalamnya. Data bulanan ini menunjukkan persentase perubahan dari data sebelumnya. Angka negatif menunjukkan jumlah penjualan menurun dari penjualan bulan sebelumnya.
16. Trade Balance Adalah selisih bersih antara nilai ekspor dan impor barang dan jasa suatu negara dalam suatu periode waktu tertentu. Angka positif menunjukkan surplus (ekspor melebihi impor) dan negatif menunjukkan defisit (impor melebihi ekspor).
17. Unemployment Rate Persentase pengangguran atau pencari kerja dalam suatu negara.
18. Weekly Initial Jobless Claims Rata-rata mingguan jumlah klaim baru untuk mendapatkan tunjangan pengangguran.

Sumber: ”Betting Forex. Investasi Lebih Kecil untuk menghasilkan Untung Lebih Besar Dibanding Real Forex. Oleh: Joko Salim, S.Kom, SE

Cara Membaca Kalender Ekonomi

| Label: | 0 komentar |

Kalender Ekonomi adalah jadwal kapan berita-berita penting ekonomi dunia yang akan diumumkan. Sebagai contoh yang menjadi acuan para trader dunia untuk menganalisa berita bisa dilihat dari website forexfactory.com.
Di bawah ini adalah contoh tampilan website forexfactory.com :

Kalender Ekonomi Forex Factory
Gambar 1. Tampilan Layar Forex Factory

Pada tampilan Gambar 1 di atas terlihat bahwa ada beberapa agenda ekonomi yang dikeluarkan oleh masing-masing mata uang beserta dengan tanggal serta waktu rilisnya, impact (pengaruh) berita tersebut terhadap mata uang dan hasil dari rilis berita tersebut.
Berikut adalah penjelasan dari Gambar 1 di atas :
Keterangan :
  • High Impact = High Impact (Pengaruhnya tinggi)
  • Medium Impact = Medium Impact (Pengaruhnya sedang)
  • Low Impact = Low Impact (Pengaruhnya rendah)
  • Non-Economic = Non Economic (tidak ada agenda ekonomi)
  • Previous : Data ekonomi yang lalu
  • Forecast : Prakiraan data ekonomi yang akan dirilis
  • Actual : Hasil data ekonomi pada waktu rilisnya.
  • Warna Hijau : Data lebih baik dari yang diprakirakan
  • Warna Merah : Data lebih jelek dari yang diprakirakan
  • Warna Hitam : Data sesuai dengan yang diprakirakan

GBPUSD 15M Simple Strategy

| Label: | 0 komentar |

Kali ini, kami mencoba untuk memberikan strategi simple yang cukup akurat digunakan pada pasangan mata uang GBPUSD dengan Time Frame 15 Menit. Strategi ini menggunakan perpaduan antara indikator Fractal dan Stochastic Oscillator. Berikut adalah ulasannya :

  1. Fractal
    Setting Parameter untuk Fractal bisa dilihat pada gambar di bawah ini :
    Parameter Fractal
    Gambar 1. Parameter Fractal

    Pilih Parameter warna yang disukai kemudian klik OK

  2. Stochastic Oscillator
    Setting Parameter Stochastic Oscillator bisa dilihat pada gambar di bawah ini:
    Parameter Stochastic Oscillator
    Gambar 2. Parameter Stochastic Oscillator

    • Pilih %K period adalah 14
    • Pilih &D period  adalah 3
    • Pilih Slowing adalah 3
    • Pilih Price Field adalah Close/Close
    • Pilih MA method adalah Simple
    • Klik OK

    Tampilan dari dua indikator tersebut bisa dilihat pada gambar di bawah ini :
    Indikator Fractal dan Stochastic Oscillator
    Gambar 3. Indikator Fractal dan Stochastic Oscillator

  3. Cara penggunaan :
    • Entry BUY : Jika Fractal muncul di bawah candlestick dan Stochastic Oscillator berada di level 20 mulai beranjak naik.
    • Entry SELL : Jika Fractal muncul di atas candlestick dan Stochastic Oscillator berada di level 80 mulai beranjak turun.
    • Exit Target : 15 – 20 pips.